Sanggau, 12 Februari 2025 — Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapperida) Kabupaten Sanggau menerima audiensi dari Direktur JARI Indonesia Borneo Barat pada Selasa, 12 Februari 2025. Pertemuan berlangsung di Lantai I Kantor Bapperida Sanggau mulai pukul 14.00 WIB hingga 16.20 WIB, sebagai tindak lanjut dari surat permohonan audiensi Nomor 016/B/JARI/II/2025 dan disposisi dari Plt. Kepala Bapperida.
Audiensi membahas secara mendalam program Transfer Anggaran Kabupaten Berbasis Ekologis (TAKE), yaitu inisiatif berbasis insentif fiskal untuk mendorong pengelolaan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Program ini dirancang untuk memastikan kebijakan alokasi anggaran berbasis ekologi diterapkan secara tepat sasaran dan menghasilkan dampak positif yang terukur bagi masyarakat.
Diskusi dipimpin langsung oleh perwakilan Bapperida dan dihadiri oleh Direktur JARI Indonesia Borneo Barat beserta tim. Pertemuan berlangsung dalam suasana terbuka dan produktif.
Audiensi dilaksanakan pada Selasa, 12 Februari 2025 bertempat di Lantai I Kantor Bapperida Kabupaten Sanggau.
JARI Indonesia Borneo Barat merupakan salah satu lembaga non-pemerintah yang memiliki fokus kuat pada isu-isu pembangunan berkelanjutan. Melalui program TAKE, lembaga ini mendorong transparansi dan efektivitas anggaran berbasis ekologis, agar manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya di wilayah pedesaan.
Direktur JARI Indonesia Borneo Barat menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) terhadap pelaksanaan TAKE. Hasil monev tersebut telah dibukukan dalam bentuk laporan kinerja dan disampaikan sebagai bagian dari audiensi. Laporan tersebut memuat analisis capaian, tantangan, serta rekomendasi untuk penguatan pelaksanaan ke depan.
Bapperida Sanggau menyambut baik kolaborasi ini dan menegaskan komitmennya untuk:
Mendukung implementasi program TAKE secara terukur dan transparan.
Mendorong sinergi antara pemerintah daerah, desa, dan lembaga mitra seperti JARI Indonesia.
Mengawal agar kebijakan berbasis ekologi dapat diintegrasikan dalam sistem perencanaan dan penganggaran daerah.
Dengan kolaborasi ini, Pemerintah Kabupaten Sanggau berharap pembangunan daerah dapat lebih responsif terhadap isu lingkungan, sekaligus memperkuat tata kelola yang berbasis bukti dan data kinerja.