Sanggau, 26 Juni 2025 – Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Sanggau bersama MANKA dan Lembaga Bela Banua Talino (LBBT) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pembangunan Berkelanjutan Mendukung Pengelolaan Program Lingkungan Hidup dan Iklim di Tingkat Provinsi” pada 25–26 Juni 2025 di Ruang Rapat Lantai 2 Bapperida Kabupaten Sanggau.

FGD ini bertujuan untuk menjaring isu strategis serta mengidentifikasi aktor kunci dalam pengembangan program iklim, ekonomi restoratif, dan bioekonomi berbasis masyarakat serta hutan dalam kerangka kebijakan FOLU (Forest and Other Land Use) Provinsi Kalimantan Barat.

Acara dibuka secara resmi oleh M. Imran, S.T , Kepala Bidang PSDAIK Bapperida, yang menyampaikan pentingnya forum ini sebagai wadah sinergi antar pemangku kepentingan dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Sanggau.

Dalam paparan pembuka, Tomi Ariyanto dari MANKA menegaskan bahwa pendekatan ilmiah dan partisipatif melalui metode La Prospective menjadi landasan utama diskusi, mencakup pemetaan isu, aktor, hingga penyusunan rencana aksi. MANKA juga menyoroti lima fokus utama: pendanaan iklim daerah, perlindungan hutan, pemberdayaan masyarakat adat, pengembangan komoditas lestari, dan tata kelola yang adil.

 

Hasil FGD merumuskan enam isu strategis yang menjadi prioritas pembangunan program iklim di Kabupaten Sanggau, yaitu penguatan tata kelola kawasan dan regulasi iklim; peningkatan restorasi ekologis dan lanskap terintegrasi; pengembangan ekonomi restoratif dan bioekonomi hutan; peningkatan daya saing dan nilai tambah komoditas lokal; pemberdayaan masyarakat dan inklusi sosial; serta dukungan kemitraan dan pembiayaan inklusif

Pada hari kedua FGD, peserta memetakan aktor kunci dalam sembilan kategori, mulai dari pemerintah pusat, masyarakat adat, sektor swasta, NGO, akademisi, hingga lembaga internasional, dengan menggunakan metode interaktif Mentimeter. Diskusi juga menghasilkan masukan penting terkait pengembangan komoditas lokal seperti tengkawang, madu kelulut, kopi, dan produk agroforestri lainnya yang memerlukan dukungan riset, teknologi, akses pasar, dan penguatan kelembagaan.

Sekretaris Bapperida Kabupaten Sanggau, Yulius Elto, S.Sos.,M.A.P. menyatakan bahwa hasil FGD akan dikonsolidasikan ke dalam dokumen perencanaan daerah. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas pihak sebagai kekuatan utama dalam mewujudkan pembangunan Sanggau yang berkelanjutan. Menurutnya, dokumen hasil pertemuan ini menjadi pijakan penting dalam merumuskan arah pembangunan ke depan.