Pontianak, 26 Juni 2025 – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Pengelolaan Keuangan Daerah Tahun 2025 yang berlangsung di Aula Garuda, Gedung Pelayanan Terpadu Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (26/6).

Kegiatan dibuka dengan laporan oleh Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Kalbar, Drs. Ahmad Priyono, MM. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya strategi bersama dalam pengelolaan keuangan yang efisien dan tepat sasaran. “Mari kita bersama-sama menelaah strategi dan meningkatkan sinergi guna mewujudkan pengelolaan keuangan daerah yang lebih efisien dengan mengacu pada Inpres No. 1 Tahun 2025, demi tercapainya transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah pembangunan,” ujarnya.

Gubernur Kalimantan Barat, Drs. H. Ria Norsan, M.M., M.H. secara resmi membuka Rakor dan menggarisbawahi pentingnya efisiensi anggaran. “Pemerintah Daerah diminta melakukan efisiensi sesuai ketentuan pusat yang tertuang dalam Inpres No. 1 Tahun 2025. Penggunaan anggaran harus lebih fokus dan efektif,” tegasnya.

Dirjen Bina Keuangan Daerah, Dr. Drs. AGUS FATONI, M.Si yang hadir secara virtual juga menyampaikan bahwa kebijakan efisiensi anggaran merupakan komitmen dalam pengelolaan keuangan yang tepat sasaran. Ia menambahkan, efisiensi semestinya dilakukan sejak awal tahun agar selaras dengan program kepala daerah. “Kepala Daerah memegang wewenang besar dalam pengelolaan keuangan melalui perda dan keputusan kepala daerah,” jelasnya.

Ia juga mengimbau agar pendapatan daerah dioptimalkan serta belanja diarahkan pada sektor dan urusan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Rakor ini diharapkan menjadi sarana penyamaan persepsi antar daerah agar pelaksanaan APBD selaras dengan ketentuan nasional.

Peserta Rakor meliputi Gubernur Kalimantan Barat, Sekda Provinsi, Kepala BKAD Provinsi, Dirjen Bina Keuangan Daerah (virtual),Bupati Sekadau, Wakil Bupati Sanggau Susana Herpena, S.Sos., M.H. para Sekda, Kepala Perangkat Daerah, Kepala BPKAD, serta anggota TAPD dari seluruh kabupaten/kota se-Kalimantan Barat.